Senin, 06 Februari 2012

Tips Berjilbab Cantik dan Menawan

Tips Memilih Jilbab Agar Terlihat Cantik Dan Menawan

Di Indonesia para remaja wanita atau dewasa pada umumnya tidak menyukai atau belum siap ketika diminta untuk menggunakan jilbab. Hapir semua wanita tersebut berpendapat bahwa, jika wanita mengenakan jilbab mereka terlihat tidak modern dan penampilannya tidak menarik.
Namun kini, hilangkanlah perasa takut dan ragu anda untuk mengenakan jilbab, karena bukan hanya kewajiban semata, tetapi jilbabpun kini dapat dikenakan dengan berbagai macam model yang tak kalah modis dan trendi.
Jilbab, kerudung ataupun dalam bahasa melayu disebut tudung saat ini sudah sangat populer di Indonesia. Mulai dari yang modis sampai yang syar’i semuanya bisa ditemukan dengan mudah. Banyak cara yang dapat anda lakukan untuk mengenakan jilbab agar penampilan anda terlihat cantik dan menarik.
Pertanyaanya adalah bagaimana cara mengenakan jilbab agar dapat tetap tampil baik namun tetap nyaman? Berikut beberapa tips untuk anda:
  • Pilih bahan jilbab yang ringan, nyaman, adem dan praktis, carilah di penjual jilbab atau jual jilbab online.
  • Pilih model jilbab sesuai dengan bentuk wajah dan acara yang hendak kita hadiri. Agar kita tidak salah kostum.
  • Model jilbab serta warna harus disesuaikan dengan busana yang kita pakai untuk memberi kesan elegan dan cantik.
  • Gunakan dalaman jilbab, seperti ciput, bando atau bandana agar rambut tidak mudah keluar sehingga anak-anak rambut pun rapi tersembunyi. Apabila rambut anda berponi gunakan jepit ke belakang agar tidak menimbulkan jerawat didahi, carilah di toko jilbab dan toko jilbab online.
  • Berwarna serasi dengan dalaman jilbab, kadang jilbab atau bergo yang kita gunakan tidak cukup tebal sehingga dalaman jilbab cukup membayang. Untuk menyiasati pilih warna yang serasi dengan jilbab luar atau pilih warna hitam, putih atau warna kulit yang akan cocok dipadu-padan dengan jilbab aneka warna.
  • Gunakan aksesoris jilbab seperti bros atau lainnya agar terlihat lebih cantik.
  • Hindari model jilbab yang rumit dan banyak aksesoris untuk pemakaian sehari-hari.agar kita dapat melakukan aktifitas kita lebih leluasa, anda dapat melihat model jilbab terbaik di toko jilbab dan toko jilbab online.
  • Dan yang terpenting adalah sesuai syariat islam
Tulisan Terkait :

Kata Kunci :

    tips berjilbab tetap trendi, bagaimana cara berpakaian seperti abg(anak kuliahan ) dengan jilbab, tips tampil dewasa, tampil modis mengenakan jilbab, cara agar terlihat modis, cara memakai krudung paris sederhana untuk sehari-hari 2012, tips menggunakan jilbab yg serasi, cara menjaga agar wajah tetap tirus, baju wanita kuliah berjilbab 2012, tips pakai baju supaya keliyatan rapi, cara berpakaian agar terlihat dewasa, tips penampilan anak remaja, tips penampilan dewasa, cara berpakaian untuk wanita muda berjilbab, cara berpakaian yang modis berjilbab, cara memakai jilbal agar tetap menawan, berkerudung syari&modis, cara memakai kudung yang benar dan tetap modis, cara agar terlihat cantik dan modis, menyiasati wajah bulat ketika berjilbab, tips cantik memakai kerudung bergo, tips berpakaian menarik dan rapi berjilbab, tips berkerudung agar terlihat cantik, cara memakai jilbab supaya terlihat rapi, cara berdandan agar terlihat cantik, cara menggunakan jilbab agar terlihat cantik, cara memakai jilbab supaya cantik, cara berpenampilan cantik dan menarik ala muslimah, dalaman kerudung ninja yg tebal, trik cara berpakaian modis, terlihat lebih muda dengan jilbab, cara memakai jilbab agar tetap rapi, agar terlihat modis, agar kelihatan dewasa, tips agar kelihatan cantik, ciput ninja cocok di gunakan dengan kerudung seperti apa, cara rapih berkerudung, agar wajah terlihat dewasa, cara memakai jilbab agar terlihat muda, cara cewek berpenampilan sederhana namun terlihat dewasa, jilbab anak muda 2012, Cara berpakaina rapih modis, tips terlihat cantik dan menawan, Cara untuk tetap terlihar cantik walaupun memakai kerudung, penampilan berpakaian berkerudung dengan simpel, terlihat cantik jilbab, tata jilbab yg baik dan nyaman, model pemakaian krudung segiempat agar terlihat lebih cantik, penampilan anak kuliah berjilabab, pelbagai cara memakai jibab agar kelihatan modis, model-model jilbab dewasa, pakaian rapi terlihat muda, tip berjilbab tampak cantik, seperti apa cara wanita berpenampilan berjilbab, penampilan anak cara berjilbab modis, penampilan rapi dengan jilbab, Penampilan rapih dan cantik, simple hijab buat remaja, Tampil cantik dengan memakai jilbab sederhana, saran agar tampil mode, tampil dgn jilbab agar terlihat elegan, contoh memakai jelbab agar kelihatan menarik, tata cara menggunakan jilbab untuk anak muda sehari-hari, remaja cantik jilbab, potongan rambut cewek yang pas untuk muka yang tirus dan lonjong, remaja indonesia berjilbab, pilihan jilbab agar terlihat muda dan cantik, tata cara BERKERUDUNG YNG RAPIH, penampilan yang modis saat berkerudung, penampilan remaja dalam islam, penampilan remaja 2012, tampil cantik dengan aksesoris sederhana dan menarik, model kerudung wajah tirus, cara wajah agar terlihat dewasa, gita gutawa memakai jilbab, Gita gutawa memakai kerudung, jilbab modis remaja, cara tampil modis utk yg berjilbab, jilbab segiempat untuk wajah tirus, jilbab-jilbab cantik, jilbabku cantik, kerudung 2012 abg remaja anak muda, kerudung menawan, gimana caranya agar terlihat cantik?, gimana cara pakai kerudung dengan baik dan rapi, cara wanita terlihat elegan, cara-cara berkerudung yang rapih dan cantik, cara-cara memakai hijab yang simple untuk anak remaja, cara-cara memakai jilbab anak remaja 2012, cara-cara memakai kerudung agar lebih modis dan trendy, caranya memakai jibab agar terlihat elegan, ciput untuk wajah bulat, foto cara berbusana cwe cantik berjilbab, gambar model jilbab anak kuliahan 2012, kerudung simple ala remaja, kerudung trendy untuk berwajah persegi, menyiasati wajah bulat, menyiasati wajah bulat dalam memakai jilbab, model baju agar terlihat muda, model jilbab 2012 anak kuliahan yang simple n siap pakai

Islam Liberal, Pemurtadan berlabel islam

islam Liberal atau JIL adl kemasan baru dari kelompok lama yg orang-orangnya dikenal nyeleneh. Kelompok nyeleneh itu setelah berhasil memposisikan orang-orangnya dalam jajaran yg mereka sebut pembaharu atau modernis kini melangkah lagi dgn kemasan barunya JIL. Mula-mula yg mereka tempuh adl mengacaukan istilah. Mendiang Dr Harun Nasution direktur Pasca Sarjana IAIN Jakarta berhasil mengelabui para mahasiswa perguruan tinggi Islam di Indonesia dgn cara mengacaukan istilah. Yaitu memposisikan orang-orang yg nyeleneh sebagai pembaharu. Di antaranya Rifa’at At-Thahthawi oleh Harun Nasution diangkat-angkat sebagai pembaharu dan bahkan dibilang sebagai pembuka pintu ijtihad. Hingga posisi penyebar faham menyeleweng itu justru didudukkan sebagai pembaharu atau modernis . Akibatnya dikesankanlah bahwa posisi Rifa’at At-Thahthawi itu sejajar dgn Muhammad bin Abdul Wahab pemurni ajaran Islam di Saudi Arabia. Padahal hakekatnya adl dua sosok yg berlawanan. Yang satu mengotori pemahaman Islam yg satunya memurnikan pemahaman Islam. Pemutar balikan fakta dan istilah itu disebarkan Harun Nasution secara resmi di IAIN dan perguruan tinggi Islam se-Indonesia lewat buku-bukunya di antaranya yg berjudud Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan terbit sejak 1975. Pengacauan istilah itu dilanjutkan pula oleh tokoh utama JIL yakni Nurcholish Madjid. Dia menggunakan cara-cara Darmogandul dan Gatoloco yaitu sosok penentang dan penolak syari’at Islam di Jawa yg memakai cara Mengembalikan istilah kepada bahasa lalu diselewengkan pengertiannya. Darmogandul dan Gatoloco itu menempuh jalan Mengembalikan istilah kepada bahasa kemudian bahasa itu diberi makna semaunya lalu dari makna bikinannya itu dijadikan hujjah/ argument utk menolak syari’at Islam. Coba kita bandingkan dgn yg ditempuh oleh Nurcholish Madjid Islam dikembalikan kepada al-Din kemudian dia beri makna semau dia yaitu hanyalah agama lalu dari pemaknaan yg semaunya itu utk menolak diterapkannya syari’at Islam dalam kehidupan. Kalau dicari bedanya maka Darmogandul dan Gatoloco menolak syari’at Islam itu utk mempertahankan Kebatinannya sedang Nurcholish Madjid menolak syari’at Islam itu utk mempertahankan dan memasarkan Islam Liberal dan faham Pluralismenya. Dan perbedaan lainnya Darmogandul dan Gatoloco adl orang bukan Islam sedang Nurcholish Madjid adl orang Islam yg belajar Islam di antaranya di perguruan tinggi Amerika Chicago kemudian mengajar pula di perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia. Hanya saja cara-cara menolak Syari’at Islam adl sama hanya beda ungkapan-ungkapannya tapi caranya sama. Untuk lbh jelasnya mari kita simak kutipan tulisan Nurcholish Madjid sebagai berikut Kutipan “?sudah jelas bahwa fikih itu meskipun telah ditangani oleh kaum reformis sudah kehilangan relevansinya dgn pola kehidupan zaman sekarang. Sedangkan perubahan secara total agar sesuai dgn pola kehidupan modern memerlukan pengetahuan yg menyeluruh tentang kehidupan modern dalam segala aspeknya sehingga tidak hanya menjadi kompetensi dan kepentingan umat Islam saja melainkan juga orang-orang lain. Maka hasilnya pun tidak perlu hanya merupakan hukum Islam melainkan hukum yg meliputi semua orang utk mengatur kehidupan bersama.” . Tanggapan Kalau Gatoloco menolak syari’at dgn cara mengkambing hitamkan kambing curian maka sekarang generasi Islam Liberal menolak syari’ah dgn meganggap fiqh sudah kehilangan relevansinya. Sebenarnya sekali lagi sama saja dgn Gatoloco dan Darmogandul itu tadi. Tuduhan bahwa fiqh telah kehilangan relevansinya itu adl satu pengingkaran yg sejati. Dalam kenyataan hidup ini di masyarakat Islam baik pemerintahnya memakai hukum Islam maupun tidak hukum fiqh tetap berlaku dan relevan. Bagaimana umat Islam bisa berwudhu sholat zakat puasa nikah mendapat bagian waris mengetahui yg halal dan yg haram; kalau dia anggap bahwa fiqh sudah kehilangan relevansinya? Bahkan sampai di zamanmodern sekarang ini pun manusia yg mengaku dirinya Muslim wajib menjaga dirinya dari hal-hal yg haram. Untuk itu dia wajib mengetahui mana saja yg haram. Dan itu perinciannya ada di dalam ilmu fiqh. Seorang ahli tafsir Muhammad Ali As-Shobuni yg jelas-jelas menulis kitab Tafsir Ayat-ayat Hukum Rowaai’ul Bayan yg dia itu membahas hukum langsung dari Al-Qur’an saja masih menyarankan agar para pembaca merujuk kepada kitab-kitab fiqh utk mendapatkan pengetahuan lbh luas lagi. Tidak cukup hanya dari tafsir ayat ahkam itu. Faham JIL Secara mudahnya JIL itu menyebarkan faham yg menjurus kepada pemurtadan. Yaitu sekulerisme inklusifisme dan pluralisme agama. Sekulerisme adl faham yg menganggap bahwa agama itu tidak ada urusan dgn dunia negara dan sebagainya. Inklusifisme adl faham yg menganggap agama kita dan agama orang lain itu posisinya sama saling mengisi mungkin agama kita salah agama lain benar jadi saling mengisi. Tidak boleh mengakui bahwa agama kita saja yg benar. . Lebih-lebih lagi fahampluralisme yaitu menganggap semua agama itu sejajar paralel prinsipnya sama hanya beda teknis. Dan kita tidak boleh memandang agama orang lain dgn memakai agama yg kita peluk. . Jadi faham yg disebarkan oleh JIL itu adl agama syetan yaitu menyamakan agama yg syirik dgn yg Tauhid. Tampaknya orang-orang yg pikirannya kacau dan membuat kekacauan agama seperti itu adl yg telah merasakan celupan dari pendeta atau Yahudi atau Barat atau yg dari awalnya bergaul di lingkungan faham sesat Ahmadiyah dan sebagainya atau di lingkungan ahli bid’ah. Berikut ini contoh nyata Ahmad Wahib yg mengaku sekian tahun diasuh oleh pendeta dan Romo. Kemudian fahamnya yg memurtadkan pun disebarkan oleh Johan Effendi tokoh JIL yg jelas-jelas anggota resmi aliran sesat Ahmadiyah. Di antara fahamnya sebagai berikut Ahmad Wahib Menafikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai Dasar Islam Setelah Ahmad Wahib berbicara tentang Allah dan Rasul-Nya dgn dugaan-dugaan “menurut saya” atau “saya pikir” tanpa dilandasi dalil sama sekali lalu di bagian lain dalam Catatan Harian Ahmad Wahib ia mencoba menafikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar Islam. Dia ungkapkan sebagai berikut Kutipan ” Menurut saya sumber-sumber pokok utk mengetahui Islam atau katakanlah bahan-bahan dasar ajaran Islam bukanlah Qur’an dan Hadits melainkan Sejarah Muhammad. Bunyi Qur’an dan Hadits adl sebagian dari sumber sejarah dari sejarah Muhammad yg berupa kata-kata yg dikeluarkan Muhammad itu sendiri. Sumber sejarah yg lain dari Sejarah Muhammad ialah struktur masyarakat pola pemerintahannya hubungan luar negerinya adat istiadatnya iklimnya pribadi Muhammad pribadi sahabat-sahabatnya dan lain-lainnya.” . Tanggapan Ungkapan tersebut mengandung pernyataan yg aneka macam. Menduga-duga bahwa bahan-bahan dasar ajaran Islam bukanlah Al-Quran dan Hadits Nabi saw. Ini menafikan Al-Quran dan Hadits sebagai dasar Islam. Al-Qur’an dan Hadits adl kata-kata yg dikeluarkan oleh Muhammad itu sendiri. Ini mengandung makna yg rancu bisa difahami bahwa itu kata-kata Muhammad belaka. Ini berbahaya dan menyesatkan. Karena Al-Qur’an adl wahyu dari Allah SWT yg dibawa oleh Malaikat Jibril disampaikan kepada Nabi Muhammad saw diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun lebih. Jadi Al-Qur’an itu Kalamullah perkataan Allah bukan sekadar kata-kata yg dikeluarkan Muhammad itu sendiri seperti yg dituduhkan Ahmad Wahib. Allah SWT menantang orang yg ragu-ragu “Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al-Qur’an yg Kami wahyukan kepada hamba Kami buatlah satu surat yg semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yg benar.” . Al-Qur’an dan Hadits dia anggap hanya sebagian dari sumber sejarah Muhammad jadi hanya bagian dari sumber ajaran Islam yaitu Sejarah Muhammad. Ini akal-akalan Ahmad Wahib ataupun Djohan Effendi tanpa berlandaskan dalil. Al-Qur’an dan Hadits disejajarkan dgn iklim Arab adat istiadat Arab dan lain-lain yg nilainya hanya sebagai bagian dari Sejarah Muhammad. Ini menganggap Kalamullah dan wahyu senilai dgn iklim Arab adat Arab dan sebagainya. Benar-benar pemikiran yg tak bisa membedakan mana emas dan mana tembaga. Siapapun tidak akan menilai berdosa apabila melanggar adat Arab. Tetapi siapapun yg konsekuen dgn Islam pasti akan menilai berdosa apabila melanggar Al-Qur’an dan AAs-Sunnah. Jadi tulisan Ahmad Wahib yg disunting Djohan Effendi iitu jjelas mmerusak pemahaman Islam dari akarnya. Ini sangat berbahaya krn landasan Islam yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah/ Hadits telah dianggap bukan landasan Islam dan hanya setingkat dgn adat Arab. Mau ke mana arah pemikiran duga-duga tapi sangat merusak Islam semacam ini?Pandangan-pandangan berbahaya semacam itulah yg diangkat-angkat orang pluralis yg belakangan menamakan diri sebagai Islam Liberal. Tokoh-tokoh Islam Liberal Siapa sajakah yg mereka daftar sebagai Islam Liberal?Dalam internet milik mereka ada sejumlah nama. Kami kutip sebagai berikut “Beberapa nama kontributor JIL adl sebagai berikut Nurcholish Madjid Universitas Paramadina Mulya Jakarta.Charles Kurzman University of North Carolina.Azyumardi Azra IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Abdallah Laroui Muhammad V University Maroko.Masdar F. Mas’udi Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Jakarta.Goenawan Mohammad Majalah Tempo Jakarta. Edward SaidDjohan Effendi Deakin University Australia.Abdullah Ahmad an-Naim University of Khartoum Sudan. Jalaluddin Rahmat Yayasan Muthahhari Bandung.Asghar Ali Engineer.Nasaruddin Umar IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Mohammed Arkoun University of Sorbone Prancis.Komaruddin Hidayat Yayasan Paramadina Jakarta.Sadeq Jalal Azam Damascus University Suriah.Said Agil Siraj PBNU Jakarta.Denny JA Universitas Jayabaya Jakarta.Rizal Mallarangeng CSIS Jakarta.Budi Munawar Rahman Yayasan Paramadina Jakarta.Ihsan Ali Fauzi Ohio University AS.Taufiq Adnan Amal IAIN Alauddin Ujung Pandang.Hamid Basyaib Yayasan Aksara Jakarta.Ulil Abshar Abdalla Lakpesdam-NU Jakarta.Luthfi Assyaukanie Universitas Paramadina Mulya Jakarta.Saiful Mujani Ohio State University AS.Ade Armando Universitas Indonesia Depok -Jakarta.Syamsurizal Panggabean Universitas Gajahmada Yogyakarta. Mereka itu berperan di dalam mengkampanyekan program penyebaran gagasan keagamaan yg pluralis dan inklusif. Program itu mereka sebut “Jaringan Islam Liberal” . Penyebaran gagasan keagamaan yg pluralis dan inklusif itu di antaranya disiarkan oleh Kantor Berita Radio 68H yg diikuti 10 Radio; 4 di Jabotabek dan 6 di daerah. Di antaranya Radio At-Tahiriyah di Jakarta yg menyebut dirinya FM Muslim dan berada di sarang NU tradisionalis pimpinan Suryani Taher dan juga Radio Unisi di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Dua Radio Islam itu ternyata sebagai alat penyebaran Islam Liberal. Sedang faham inklusif adl sama dgn pluralis hanya saja memandang agama lain dgn agama yg kita peluk. Dan itu masih dikritik oleh orang pluralis. Menghadapi Islam Liberal Untuk menghadapi pemurtadan yg diusung Islam Liberal itu sudah ada tuntunan dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT telah berfirman yg artinya “Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.”. Ibrahim Al-Khalil dan para pengikutnya berkata kepada kaumnya orang-orang musyrikin “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamudan dari apa yg kamu sembah selain Allah kami ingkari mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” . Dalam hadits ditegaskan Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda “Demi Dzat yg jiwa Muhammad ada di tanganNya tidaklah seseorang dari Ummat ini yg mendengar ku baik dia itu seorang Yahudi maupun Nasrani kemudian dia mati dan belum beriman dgn apa yg aku diutus dengannya kecuali dia termasuk penghuni neraka.” . Faham inklusifisme dan pluralisme agama yg diusung oleh JIL jelas bertentangan dgn firman Allah SWT dan sabda Nabi saw. Berarti faham JIL itu adl utk merobohkan ayat dan hadits maka wajib diperangi secara ramai-ramai. Kalau tidak maka akan memurtadkan kita anak-anak kita dan bahkan cucu-cicit kita. Oleh Drs. Hartono Ahmad Jaiz Sumber Aldakwah

Sistem Pemerintahan islam

Sistem pemerintahan islam berbeda dengan sistem pemerintahan lain yang ada di dunia
  • Bentuk pemerintahan Islam
Sistem pemerintahan Islam tidak sama dengan semua jenis sistem pemerintahan di dunia ini.

Pemerintahan Islam Bukan Monarki (Monarchi)
Sistem monarki menerapkan sistem secara warisan,iaitu dari orang tuanya setelah ianya meninggal dunia sebagaimana ia mewariskan harta waris. Namun sistem pemerintahan islam akan dipegang oleh orang yang dibai’at oleh umat dengan penuh redha dan kebebasan memilih. Sistem Monarki telah memberikan hak tertentu serta hak istimewa khusus untuk raja saja. Sistem tersebut menjadikan raja diatas undang-undang dan secara peribadi memiliki kekebalan hukum. Raja, kadangkala hanya simbol bagi umat dan tidak memiliki kuasa apa-apa seperti raja di Eropah dan raja disini (Malaysia) Ataupun raja mempunyai kuasa yang penuh, bahkan menjadikan sumber hukum sehingga ianya bebas mengendalikan negerinya dan rakyatnya dengan sesuka hati, sepertimana raja di Saudi, Maroko dan Yordania.
Lain halnya dengan sistem pemerintahan Islam, dimana ianya tidak memberi hak istimewa yang khusus kepada khalifah, hak khalifah dan hak rakyat adalah sama. Khalifah bukan simbol umat. Namun Khalifah adalah wakil umat dalam masalah pemerintahan dan kekuasaan sehingga khalifah juga terikat dengan hukum syarak dalam semua tindakannya.

Pemerintahan Islam Bukan Republik
Sistem Republik terdiri daripada sistem Demokrasi iaitu kedaulatan ditangan rakyat sedangkan sistem pemerintahan Islam mempunyai konsep kedaulatan ditangan syarak. Ini berbeza diantara dua sistem. Sistem republik dengan bentuk president, yang memiliki wewenang sebagai kepala negara Sekaligus merangkap sebagai perdana menteri. Sedangkan sistem Pemerintahan Islam tiada menteri, tiada president dan tiada perdana menteri serta tiada parlimen. Yang ada pun sebagai pembantu khalifah disebut Mu’awin untuk melaksanakan apa-apa yang diputuskan olehnya.

Pemerintahan Islam Bukan Kekaisaran (Empayar)
Sistem kekaisaran adalah sistem tidak menganggap sama dengan bangsa/kesukuan (ras) yang satu dengan yang lain dalam hal pembentukan hukum didalam wilayah kaisar. Sistem ini memberikan keistimewaan dalam bidang pemerintahan, kewangan dan ekonomi diwilayah pusat sahaja. Sedangkan islam menuntut kesamarataan dan menolak ikatan kesukuan/kebangsaan diamalkannya. Sistem Pemerintahan Islam memberikan hak-hak rakyat dan kewajibannya kepada rakyat dari orang muslim atau non muslim.

Pemerintahan Islam Bukan Persekutuan/Federasi
Sistem persekutuan yang membahagikan wilayah-wilayahnya dalam otonominya sendiri dan bersatu dalam pemerintahan secara umum. Tetapi sistem pemerintahan Islam adalah sistem kesatuan. Kewangan dan perbelanjaan dalam sistem Islam dianggap satu untuk kepentingan seluruh rakyatnya. Contohnya, ada wilayah yang pendapatan besar,maka wilayah tersebut akan dibelanjakan sesuai dengan tingkat keperluannya dan selebihnya dari pendapatan dari wilayah itu akan diberi kepada wilayah lebih memerlukannya (yang pendapatan kecil)

Sistem Pemerintahan Islam

1.Kedaulatan ditangan syarak (As siyadah li as syar’i)
i. Menjadikan pengendalian dan penguasa adalah hukum syarak.
ii.Mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum syarak tanpa
membezakan penguasa{khalifah}mahupun rakyat {umat}.
iii.Ketaatan kepada khalifah terikat dengan ketentuan hukum syarak,bukannya ketaatan secara mutlak. Tidak pada perkara kemaksiatan.
iv.Wajib mengembalikan masalah kepada hukum syarak apabila berlaku perselisihan antara umat dengan khalifah.
v.Wajib ada kawalan ke atas negara dilakukan oleh parti/jamaah islam@umat.
vi.Adanya mahkamah yang bertugas utk menghilangkan penyimpangan terhadap hukum syarak iaitu mahkamah mazalim.
vii.Mengangkat senjata untuk mengambil alih kekuasaan apabila khalifah menyimpang dari hukum syarak.pengangkat senjata tidak dihukumi sebagai tindakan pembangkang.

Dalil Kedaulatan ditangan Syarak:
“Hai orang yang beriman, taatlah Allah dan taatlah Rasul-Nya, dan ulil amri (penguasa) diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah(Al Quran) dan rasul(sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian”
(Surah An Nisa;ayat 59)

2.Kekuasaan Ditangan umat (as sulthan li al ummat)
i.Tiada kekuasaan yang diperolehi oleh seorang muslim kecuali diberikan oleh umat. Dengan cara bai’at.oleh itu hukum fardhu kifayah untuk mengangkat khalifah. Hukum fardhu ain untuk mentaati khalifah.
ii. Umat mempunyai hak untuk mengangkat khalifah dengan redha (rela) seperti Muawiyah yang mulanya diambil dengan paksa dari khalifah Ali bin Abu talib.
iii. Pemerintahan Islam tidak berbentuk kerajaan yang diperolehi dengan warisan.kuasa ditangan umat kepada khalifah secara bai’at perlu diserahkan kepada umatnya juga.
iv.Meskipun umat berhak mengangkat penguasa namun kedudukannya bukan sebagai mustajir (majikan) dan khalifah bukan sebagai ajir (buruh).tidak seperti sistem demokrasi, rakyat(majikan) memilih/mengangkat pemimpin(buruh),rakyat pengubal undang-undang dan pemimpin melaksanakan undang-undang tersebut. Sistem pentadbiran Islam tidak seperti itu. Tak sama langsung. Khalifah bertindak tegas terhadap rakyat/umat jika berlaku penyelewengan dari hukum syarak.
v. Umat berhak syura(berbincang/bersuara) dengan khalifah,meskipun tidak mempunyai hak untuk melucutkan jawatan khalifah.
vi. Khalifah adalah pelayan umat dengan memenuhi maslahat mereka dan mencegah mudarat yang menimpa mereka.


Diantara Salah Satu Dalil Kekuasaan Ditangan Umat:
Dari Nafi’ berkata:Abdullah bin Umar berkata kepadaku
“Sesiapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan kepada Alllah, ia akan bertemu dengan Allah di hari kiamat tanpa hujjah, dan siapa saja mati sedangkan diatas pundaknya (bahunya) tiada bai’at,maka ia mati seperti mati jahiliyah”[HR Muslim]

3. Pengangkat satu khalifah untuk seluruh muslimin hukumnyawajib(wujub nashbi al khalifah al wahid li al muslimin)
i. Khalifah Islam wajib hanya ada satu. Tidak boleh ada lebih dari satu khalifah dalam satu zaman seperti pada zaman Abbasiyah adalah kesalahan yang tidak dijadikan sebagai dasar hukum syarak.
ii. Bentuk negara kekhalifahan Islam adalah berbentuk kesatuan. Hanya dibenarkan ada satu ketua negara{khalifah},satu undang-undang dan hanya satu negara (tanpa sempadan antara negara islam dengan negara islam seperti sekarang)
iii. Sistem pemerintahan khalifah islam mengikut sistem pusat. Pemerintahan merupakan kuasa khalifah dan kekuasaan dalam satu negara adalah tunggal. Dalam dunia ini hanya ada satu negara Islam sahaja.
iv. Khalifah adalah negara. Ahli politik barat mendefisikan negara adalah kumpulan daripada wilayah, rakyat dan pemerintahan. Islam menggambarkan negara sebagai kekuasaan kerana wilayah islam sentiasa berkembang.

Dalil mengenai tajuk di atas:
Dari Adi Said Al Khudri dari Nabi saw bersabda,
“Apabila dibai’at dua khalifah,maka bunuhlah yang terakhirnya dari keduanya” [HR. Muslim]

4. Khalifah mempunyai hak untuk mengambil dan menetapkan hukum syarak untuk menjadi undang-undang (li al Khalifah wahdah haq at tabanni)
i. Mengambil dan menetapkan hkum mestilah terikat dengan hukum syarak. Hanya menggunakan Al Quran,Al hadis,Ijmak sahabat dan Qisas sebagai landasannya.
ii. Untuk menghilangkan perselisihan ditengah masyarakat.
iii.Kepimpinan secara tunggal,tiada perlembagaan lain setanding kuasa khalifah
iv Tiada hak membuat apa-apa undang-undang kecuali khalifah.termasuk majlis umat tidak hak membuat undang-undang dan tiada lembaga legislatif didalam khalifah. Tiada konsep pengasingan kuasa seperti legislatif,eksekutif dan judikatif. Hanya khalifah sahaja memiliki hak .

Dalil ini diambil dalil ijimak sahabat.
Berdasarkan Ijimak Sahabat ini diambil kaidah ushul fiqih sangat popular:
“Perintah Imam {khalifah} menghilang perselisihan”
“Perintah Imam{khalifah} harus dilaksanakan”

Keterangan secara ringkas mengenai struktur pemerintahan Islam

Khalifah
Seorang khalifah memenuhi 7 syarat,apabila salah satu kekurangan daripada 7 syarat maka jabatan khilafah tidak dapat memberikannya,
1. Muslim
2. Lelaki
3. Baligh.
4. Berakal, bukan orang yang gila.
5. Adil. Orang yang konsisten dalam menjalankan agamanya (Bertakwa dan menjaga Muru’ah)
6. Merdeka, seorang hamba sahaya tidak layak.
7. Mampu melaksanakan amanat khalifah.

Wewenang Khalifah
1. Menjadikan hukum syarak yang dia adopsi/diterapkan wajib dilaksanakan.
2. Bertanggungjawab politik dalam dan luar negara sekaligus. Memiliki hak untuk mengumumkan perang, damai, gencatan senjata dan perjanjian.
3. Berhak menerima dan menolak duta-duta asing serta mengangkat dan memberhentikan duta kaum muslimin.
4. Berhak mengangkat para mu’awin, wali dan sebagainya. Berhak mengangkat dan memberhentikannya.
5. Berhak mengadopsi hukum syarak, disusunlah pendapatan dan perbelanjaan negara,menentukan rincian anggaran tersebut, pengagihan dan sebagainya.

Mu’awin Tafwidh
Seorang pembantu yang diangkat oleh khalifah,agar dia bersama-sama memikul tanggungjawab pemerintahan dan kekuasaan. Dia mesti melaporkan kegiatannya (misalnya masalah yang berlaku) serta melaksanakan apa yang diputuskan oleh khalifah selama dia tiada teguran atau pembatalan dari khalifah. Berikutan ini sabda Rasul SAW:”Dua pembantuku dari penduduk langit adalah Jibril dan Mikail, sedangkan dari penduduk bumi ini adalah Abu Bakar dan Umar”[HR At Tarmidzi]. Syarat Mu’awin sama syarat dengan diatas {syarat Khalifah}.

Mu’awin Tanfidz
Untuk membantu dalam masalah operasional dan melaksanakan tugasnya.Menjadi penghubung antara khalifah dengan rakyat,diantara negara lain, menyampaikan informasi merupakan pengantaraan khalifah dengan aparat lain.

Amirul Jihad
Untuk menjadi pimpinan hal-hal yang berhubungan dengan luar negara, militer, keamanan dalam negara dan perindustrian, ditugaskan untuk memimpin dan mengaturnya.
Wali
Untuk menjadi pejabat pemerintahan (jakim) disuatu dearah serta pimpinan di dalam dearah tersebut.

Al Qadhi
Adalah lembaga yang bertugas untuk menyampaikan keputusan hukum yang sifatnya mengikat. Yang menjadi menyelesaikan perselisihan diantara sesama masyarakat ataupun perselisihan diantara masyarakat dengan aparat pemerintahan, baik khalifah, pejabat pemerintahan atau pegawai negeri yang negeri yang lain.

Jihazul Idari
Penanganan urusan negara serta kepentingan rakyat itu diatur oleh suatu depertment,jawatan dan unit yang didirikan untuk menjalankan urusan negara serta memenuhi kepentingan rakyat tersebut.

Majlis Umat
Syura/Musyarawarah adalah pengambilan pendapat yang bersifat tidak mengikat (tidak semestinya diambil oleh khalifah), maupun idea yang menyangkut pengungkapan suatu kebenaran,aspek teknikal dan dari segi keilmuan. Syura adalah hak bagi kaum muslimin dan bukan bagi non muslim tetapi penyampaian pendapat dibolehkan bagi semua warga negara dari muslim dan non muslim.

Metod Menjaga Syariat Islam

1. Kawalan Majlis Ummat ke atas Khalifah
Didalam majlis umat ada dua bahagian iaitu syura (memberi pandangan) dan Muhasabah (kawalan). Bahagian syura telah diterangkan seperti di atas manakala bahagian Muhasabah ini berlangsung dengan dalil ini, Sabda Rasul saw:”Penghulu syuhada adalah Hamzah bin Abd. Muthalib serta orang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu memerintahkannya (kepada kebaikan) dan mencegah (daripada Kejelekan), kemudian ia membunuhnya” [HR Al Hakim]. Kewajiban ini (membetulkan pemimpin) adalah kewajiban semua anggota masyarakat yang menyaksikan kezalimannya.

2. Wujudnya Mahkamah Mazalim
Mahkamah mazalim bertugas untuk menyampaikan hukum dengan cara mengikat yang berkenaan dengan perselisihan rakyat dengan khalifah atau jentera pemerintahannya. Tanpa ada rayuan yang mengugurkannya. Adapun weweng pelucutan tersebut diberikan kepada mahkamah ini, kerana ianya berfungsi untuk menghilangkan kezaliman.

3. Wujudnya Parti Politik yang menegakkan Islam.
Dalilnya ialah “Hendaklah ada diantara kamu, ‘umat’ yang menyeru kepada Islam dan memerintahkan pada kemakrufan dan mencegah daripada kemungkaran. Dan mereka itulah, orang-orang yang beruntung” [Surah Ali Imran :ayat 104 ].
Tentu umat yang dimaksudkan dalam ayat 104 ini,surah Ali Imran ditafsirkan oleh ahli tafsir dengan jamaah mutakattilah atau kelompok berorganisasi yang mempunyai dua ciri iaitu mempunyai pemimpin yang ditaati dan mempunyai ikatan yang mengikat para anggotanya. Dan ikatan tersebut adalah ikatan idea (Pemikiran), bukanlah ikatan emosional ataupun yang lain. Sebab kelompok ini memikul tugas yang berat iaitu menyeru kepada Islam, serta amar makruf dan nahi mungkar secara mutlak. Yang meliputi, menyeru kepada orang kafir untuk memeluk islam dan mengajak orang islam agar menerapkan hukum-hukum Islam (syarak) serta mengawal khalifah dan jentera pemerintahnya agar tidak berlaku penyelewengan dan kemaksiatan kepada Allah


Bai’at
Bai’at adalah sesuatu kewajiban bagi seluruh kaum muslimin, sekaligus merupakan hak setiap muslim, baik lelaki mahupun perempuan. Kewajiban bai’at tersebut berdasarkan kepada banyak hadis-hadis Nabi, diantaranya:
“Barangsiapa yang mati dan bahunya tidak ada bai’at(kepada Khalifah),maka matinya dalam keadaan seperti mati jahiliyah”
Maka dari situlah, kaum musliminlah yang melakukan pembai’atan dan hanya dengan bai’at merekalah, akad khilafah terwujud bagi seorang khalifah. Bai’at dapat dilakukan dengan berjabat tangan atau secara bertulis melalui surat. Abdullah bin Dinar telah mengkhabarkan:
“Aku menyaksikan Ibnu Umar di mana orang-orang telah bersepakat untuk membai’at Abdul Malik bin Marwan, ia berkata: Dia menulis,’Aku berikrar untuk mendengarkan dan menaati Abdullah bin Abd. Malik sebagai Amirul Mukminin atas dasar aturan Alllah dan aturan RasulNya dalam hal yang aku mampu”
Dibolehkan pula bai’at dilakukan dengan menggunakan pelbagai alat memungkinkan seperti telefon, faks, e-mel, telegram dan sebagainya. Tetapi disyaratkan bai’at itu dilaksanakan oleh orang yang sudah baligh.
Adapun lafaz bai’at tidak disyaratkan terikat dengan lafaz tertentu tetapi mesti mengandungi makna “mengamalkan kitab Allah dan Sunnah RasulNya” bagi khalifah dan harus mengandungi makna”sanggup mentaati dalam keadaan sulit ataupun lapang, senang atau tidak senang “bagi kaum muslimin yang membai’atnya.
Manakala pihak yang membai’at telah memberikan bai’at kepada khalifah, atau khilafah telah diwujudkan secara sah dengan pembai’atan oleh sebahagian kaum muslimin ditempat lain, maka bai’at itu telah menjadi amanah pada bahu pihak yang membaiat dan tidak dibolehkan melucutkannya sebab bai’at ditinjau dari segi terwujudnya khilafah adalah hak yang harus dipenuhi. Apabila bai’at itu telah diberikan, maka ia wajib terikat dengannya. Sekiranya yang memberikan bai’at hendak menariknya kembali, maka hal ini tidak dibolehkan. Diriwayatkan dalam sahih Bukhari dari Jabir bin Abdullah RA bahawa seorang Arab Badui pernah membaiat Rasulullah SAW untuk menetapi Islam. Suatu ketika ia menderita sakit, kemudian berkata kembalikanlah bai’at kepadaku”. Beliau tetap menolak dan kemudian orang itu pergi. Lantas beliau SAW bersabda:
“Madinah itu seperti tuangku (tukang Besi), menghilangkan debu-debu yang kotor dan membina cemerlang yang baik”
Diriwayatkan dari Nafi’ yang berkata bahawa Umar berkata kepadaku: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan tangan dari ketaatan kepada Allah, ia akan bertemu dengan Allah di hari kiamat tanpa mempunyai hujah”
Membatalkan bai’at kepada Khalifah bererti dengan melepaskan tangan dari ketaatan kepada Allah SWT. Ketentuan ini hanya berlaku jika bai’at kepada khalifah tersebut adalah bai’at in’iqad atau merupakan bai’at kepada khalifah yang telah disetujui oleh kaum muslimin dan dibai’at tadi baru pada tahap awal, kemudian ternyata bai’at tersebut tidak sempurna maka orang yang berbai’at boleh melepaskan bai’atnya, dengan catatan bahawa kaum muslimin secara keseluruhan belum dapat menerima pembai’atan tersebut. Jadi larangan dalam hadis itu berlaku untuk orang yang menarik kembali bai’at khalifah, bukan menarik kembali bai’at dari seseorang yang belum sempurna jawatan khalifahnya.

Batas Waktu Pengangkatan Khalifah
Adalah selama 3 hari, 3malam itulah tempoh masa yang paling lewat untuk mengangkat seorang Khalifah setelah Khalifah dahulunya diberhentikan atau meninggal dunia samada dalam keadaan sebelum ataupun selepas kematiaannya.
Adapun dalil tentang tempoh masa tersebut adalah seperti berikut:
Bersegera membai’at khalifah ketika khalifah kosong adalah para sahabat bersegera untuk itu Saqifah Bani Sa’idah setelah Rasul SAW pada hari yang sama sebelum Rasul SAW d**ebumikan dan pada hari itu juga bai’at pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah dilakukan.
Sedangkan batas masa 3 hari,3 malam kerana Khalifah Umar ketika beliau merasa menemui ajalnya hampir tiba akibat ditikam pisau,beliau menunjukkan ahlus syura dan memberi tempoh masa seperti diatas,kemudian berwasiat kepada mereka apabila dalam jangka masa tersebut melewati tanpa sepakatan mengangkat seorang khalifah,maka hendaknya orang yang tidak bersepakatan itu dibunuh setelah hari ketiga. Hal ini d**etahui oleh orang bersepakatan (ahlus syura) dan para sahabat terkemuka (Contoh;Ali bin Abu Talib,Uthman) namun mereka tidak menyangkal hal tersebut. Ini termasuk dalil Ijimak Sahabat.
Bayangkan sejak 1924 sehingga 2004 tiada khalifah. Ini melebihi 3 hari, 3 malam.

#*Dalil Ijimak Sahabat adalah semua sahabat Nabi SAW bersepakatan dalam hal-hal tertentu,
tiada seorangpun yang membangkangnya.

Pemberhentian Khalifah
Perubahan keadaan yang secara langsung mengeluarkan khalifah dari jabatan khilafah ialah tiga perkara:
1. Apabila khalifah murtad dari Islam dan tetap bertahan atas kemurtadannya.
2. Apabila khalifah gila secara mutlak/parah yang tidak dapat disembuhkan.
3. Apabila Khalifah menjadi tawanan musuh yang kuat dan ia tidak dapat melepaskan diri serta tidak ada harapan untuk dapat dibebaskan.
Perubahan keadaan yang tidak secara langsung mengeluarkan dari jabatan khilafah tetapi ia tidak boleh mempertahankan jawatannya ialah lima perkara:
1. Telah melakukan kefasikan secara terang-terangan.
2. Berubah bentuk kelaminnya menjadi perempuan atau pondan.
3. Telah menjadi gila tetapi tidak parah, kadang-kadang gila , kadang-kadang baik. Dalam keadaan demikian tidak boleh dilantik wakil untuk menggantikan sebab akad khilafah dibuat untuk peribadi khalifah sendiri.
4. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan disebabkan sakit yang parah ataupun cacat anggota badan yang dapat menghalang menjalankan tugas khalifah dengan baik. Ini akan mengakibatkan semua urusan agama dan kemaslahatan umat islam menjadi terbengkalai.
5. Adanya tekanan yang menyebabkan khalifah tidak mampu lagi menangani urusan kaum muslimin menurut pendapatnya yang sesuai dengan syarak. Jika ada orang yang menekan khalifah sampai ia tidak mampu lagi mengurusi kemaslahatan kaum muslimin dengan fikirannya sendiri sesuai dengan hukum syarak.